Materi Pendidikan Dan Latihan Silat Perisai Diri (Bagian 1)

Pendidikan dan Latihan Silat Perisai Diri Materi Pendidikan dan Latihan Silat Perisai Diri (bagian 1)
Tingkatan pesilat Perisai Diri dibagi dalam beberapa tingkatan yang masing-masing ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Secara garis besar, tingkatan tersebut dikelompokkan dalam Tingkat Dasar dan Tingkat Keluarga.

Tingkat Dasar terdiri dari Dasar I (Sabuk Putih), Dasar II (Sabuk Hitam) dan Calon Keluarga (Sabuk Merah). Tingkat Keluarga (Sabuk Merah) terdiri dari beberapa tingkatan yang ditandai dengan warna strip pada badge di dada kiri.

Tahapan pelajaran silat Perisai Diri terdiri dari pengenalan, pengertian, penerapan, pendalaman dan penghayatan.


Senam Teknik Kombinasi

Senam Teknik Kombinasi merupakan susunan gerak silat Perisai Diri yang dilatihkan kepada pesilat di setiap sesi pelatihan. Sekilas ibarat rangkaian jurus di silat pada umumnya, namun Senam Teknik Kombinasi bukanlah rangkaian yang perlu dihafalkan ibarat jurus di sekolah tinggi silat lain.

Rangkaian gerak Senam Teknik Kombinasi dibentuk oleh para instruktur setempat pada ketika latihan berlangsung. Rangkaian gerak ini dibentuk menurut imajinasi pada ketika pesilat melaksanakan Serang Hindar dengan seorang lawan. Rangkaian yang dibentuk oleh instruktur tersebut dilaksanakan dengan tenaga dan kecepatan maksimal dan diulang berkali-kali.

Tujuan dari latihan Senam Teknik Kombinasi ini ialah untuk membuat kebiasaan dalam melaksanakan teknik yang benar dan membuat refleks yang baik terhadap para pesilat. Latihan ini juga akan membentuk otot-otot para pesilat biar sanggup menyesuaikan diri dengan teknik Perisai Diri. Senam Teknik Kombinasi ini selalu berbeda-beda di setiap sesi latihan, baik tangan kosong ataupun memakai senjata.


Teknik Senjata


Mulai tingkat Dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat Perisai Diri dilatih untuk bisa mendayagunakan aneka macam peralatan yang ada di sekitarnya untuk dipakai sebagai senjata. Teknik tersebut juga sanggup dipakai untuk memainkan senjata lain, ibarat celurit, trisula, abir, tombak, golok, pedang samurai, pentungan, kipas, teken, payung, roti kalong, senapan, bayonet, dsb.

Tujuan dari pelajaran senjata ialah menawarkan pemahaman bagi pesilat wacana aneka macam macam senjata. Dengan mengenal karakteristik senjata, maka anggota akan cepat menyesuaikan diri dengan aneka macam senjata. Sebagai contoh, dengan mempelajari pisau, maka pesilat akan mengerti kelebihan dan kekurangan dari senjata pendek. Bahkan pesilat akan sanggup mengadaptasi benda-benda serupa ibarat keris sebagai senjata, atau bahkan pena dan pensil. Dengan memahami karakteristik senjata ini pula, seorang pesilat akan mengerti bagaimana cara menghadapi aneka macam macam senjata jikalau memang keadaan sudah mendesak.


Serang Hindar, Serang Hindar Balas dan Beladiri

Metode mudah yang sangat penting untuk dipelajari oleh pesilat Perisai Diri ialah latihan Serang Hindar. Pada latihan ini akan diajarkan cara menyerang dan menghindar yang paling efisien, cepat, tepat, tangkas, deras dan bijaksana. Sekalipun berhadapan eksklusif dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil alasannya setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melaksanakan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode Serang Hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah Perisai Diri menyusun kegiatan pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya.

Dalam latihan Serang Hindar, dua orang pesilat saling berhadapan satu sama lain. Di bersahabat mereka ada seorang instruktur yang memperhatikan. Seorang pesilat disebut sebagai A dan seorang lagi disebut dengan B. Pelatih memberi instruksi "hup !", bersamaan dengan itu A menyerang B dengan satu gerakan, sementara B membisu menunggu serangan itu bersahabat dan kemudian bergerak ke samping untuk melepaskan diri dari serangan A. Pelatih terus memberi instruksi hingga 10 kali untuk A menyerang B dan B harus menghindar ketika serangan A sudah dekat. Setelah selesai, giliran B yang menyerang pada 10 instruksi kedua.

Itulah salah satu metode latihan berpasangan di silat Perisai Diri yang dikenal dengan sebutan Serang Hindar. Metode Serang Hindar ini telah diformulasikan oleh Pak Dirdjo biar bisa memberi rasa kondusif bagi kedua pesilat. Selama berlatih, pesilat diminta untuk melaksanakan serangan dan hindaran yang sesuai dengan pedoman teknik silat Perisai Diri.

Metode berpasangan yang lain di Perisai Diri ialah Serang Hindar Balas. Pada metode Serang Hindar Balas, dalam satu aba-aba, A akan melaksanakan serangan terhadap B dan B menghindar, kemudian B membalas menyerang A dan A menghindar. Satu set A serang B hindar dan B balas A hindar, ialah implementasi dari metode Serang Hindar Balas. Pada 10 instruksi pertama, A mendapat kesempatan menyerang pertama kali dan B membalas sehabis melaksanakan hindaran sempurna, sementara pada 10 instruksi kedua akan ditukar oleh pelatih, yaitu B menyerang terlebih dahulu.

Tujuan dari latihan Serang Hindar Balas ini ialah untuk melatih pesilat, terutama bagi si penghindar, untuk menghindar ke arah yang sulit dilihat oleh lawan, tetapi akan sangat gampang untuk melaksanakan serangan balasan. Inilah yang disebut hindaran yang mengunci posisi lawan. Si penghindar juga harus mempelajari bagaimana ia harus meletakkan langkah mereka biar sanggup mempercepat serangan akibat berikutnya.

Metode berpasangan lain yang dilatihkan di Perisai Diri ialah Beladiri. Beladiri ialah dimana ketika A menyerang dan B menghindar sambil melepaskan serangan ke A. Dalam hal ini, B disebut melaksanakan Beladiri. Makara perbedaannya dengan metode sebelumnya adalah, bahwa B tidak melaksanakan hindaran tepat gres membalas, namun B melaksanakan hindaran dan serangan dalam satu gerakan.

Sebagai ilustrasi yang sederhana, contohnya A melaksanakan pukulan ke arah depan, ketika pukulan tersebut dekat, maka B bergerak ke samping sambil menusukkan buku tangannya ke arah mata. Dalam hal ini, maka B melaksanakan Beladiri.

Ketiga metode di atas, Serang Hindar, Serang Hindar Balas dan Beladiri akan diajarkan kepada pesilat Perisai Diri baik dari tingkat Dasar hingga tingkat yang tinggi sekalipun. Metode ini akan diaplikasikan baik memakai tangan kosong ataupun memakai senjata ibarat pisau, pedang dan toya. (Sumber)

Bersambung ke Bagian 2...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tingkatan-Tingkatan Dalam Sekolah Tinggi Pencak Silat Merpati Putih

Jurus Khas Dan Jurus Pertandingan Tapak Suci

Makna Warna Sabuk Persinas Asad